Coba kamu bayangkan berada dalam tempat yang gelap dan pekat, berbau anyir dan busuk. Rintihan jiwa-jiwa yang melekat pada dinding-dinding panas dan mendidih, diantara ulat-ulat yang mampu menembus daging dan melewati sumsum tulang, yang tak mati oleh panasnya api abadi. Jeritan, rintihan dan tangisan sampai selama-lamanya. Tanpa belaskasihan,siksaan yang abadi dan kekal.
Sungguh banyak jiwa yang digiring dalam kubah api ini. Jiwa-jiwa yang tidak mau taat akan kehendak Sang Khalik. Yang menganggap kehidupan itu hanya sekali dan menyia-nyiakan kesempatan untuk mentaati-Nya daripada menuruti semua teladan hidup-Nya. Tawaran hidup abadi dan indah tanpa duka dan nestapa itu pun ditinggalkan, dengan memilih kematian kekal dalam tungku api raksasa. Kenikmatan dunia yang sekejab mata lebih menyenangkannya ketimbang hidup meneladani Sang Khalik yang menjelma dalam wujud manusia sebagai contoh yang harus diikuti untuk menggiring manusia pada keindahan dan kesempurnaan tubuh rohaniah yang bisa menembus ruang dan waktu. Dimana damaisejahtera dan ketentraman abadi dan sempurna mengikutinya seumur hidupnya, selama-lamanya. Tanpa tangis dan airmata.
Siapakah yang engkau pilih? siksaan api kekal atau ketentraman dan kedamaian kekal??? Kamu yang menentukannya sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar