Jam setengah sepuluh malam Telepon Selularku berbunyi, seseorang kudengar menangis dibalik telepon itu.
"Kak kenapa smsku ga dibales," teriak perempuan yg menelepon dengan suara sesenggukan.
Aku lupa, tadi ada yang sms masuk "kak lg dimana, penting bales" karena sibuk aku membacanya sambil lalu. Yah, sebut saja wanita dalam telepone itu chien (samaran) cocoklah untk matanya yang sipit dan kulitnya yang kuning langsat itu. Aku tertahan sejenak, mendengarkan tangisannya dan meminta maaf atas kurangnya responku.
"Kak aku ingin bunuh diri saja, ga ada gunanya aku hidup didunia ini." isaknya.
"Kenapa? Kok kamu bilang gitu?" tanyaku.
"Kenapa semua cowok nggak ada yang bisa dipegang janjinya? mereka semua pembohong!!" teriaknya.
"Trus berarti kakak pembohong juga dong, so?" suaraku pelan.
"Bukan gitu kak, pacarku itu ga bisa jadi teladan, ingkar janji mulu, sama kayak keluargaku."keluhnya.
"Lho kok sampai ke keluarga segala, mang ada apa dengan keluargamu?" tanyaku.
"Semua orang bisa tertawa dan bercanda dengan punya keluarga yang menyayangi mereka, tetapi aku nggak kak. Aku benci mereka semua. Hidup mereka penuh dengan kebohongan dan kemunafikan." serunya kesal.
"Emm...terus?" tambahku.
"Apa yang papa mama omongin semua adalah kebohongan. Papa yang selingkuh dengan sekretarisnya, mama tau kak tetapi cuma diam nggak berani ngomong, yang ada cuma menangis dikamar dan pergi arisan dengan teman2nya ketika papa pulang.kalau aku, apa yang bisa aku katakan?" keluhnya.
"Ya...kakak paham. Sekarang apa yang bisa kakak bantu?" tanyaku.
"Solusi kak, solusi. Kalau begini terus aku mati aja kak, bunuh diri mungkin lebih baik." suaranya parau.
(to becontinue…)
"Kalau kakak bilang ada solusinya gimana?" jawabku
"Sulit kak, kakak nggak pernah ngerasain sih, coba kalau kakak jadi aku?" pembelaan dirinya.
" Nggak ada yang sulit, yang ada mau apa nggak. Kalau kakak jadi kamu ya, gampang dong kan dah tau penyelesaiannya. Solusinya nggak jauh kok, deket." sanggahku.
"Deket gimana maksud kakak?" tanyanya binggung.
"Deket, karena solusinya ada di dalam diri kita sendiri." jawabku.
"Maksudnya? ia semakin bingung.
"Hati kita. Jika kita mau untuk menjaga hati kita, maka masalah apapun nggak akan jadi soal. Memang perlu latihan dan nggak mudah, tetapi tetap ada solusinya."
"aku nggak bisa mikir kak, pusing." jawabnya
"Ya kakak tau, karena kamu masih berpikir dalam masalahmu.Coba tarik nafas panjang dan lepaskan selama 10 kali.Supaya hatimu tenang.Ayo praktekin sekarang..."
"Fiuh.....oke aku coba" terdengar kemudian ia menarik nafas panjang, aku menunggu.
"sudah.." tanyaku beberapa saat kemudian.
" Udah kak mendingan." katanya
"Oke, tau nggak? Kita itu nggak bisa mengontrol apa yang terjadi diluar kemampuan/kendali kita. Hal-hal yang terjadi diluar tubuh kita.Tetapi kita bisa mengontrol hal-hal yang sangat penting, sesuatu yang ada dalam diri kita, yaitu pikiran dan hati kita."
"so...?" tanyanya.
"papa selingkuh, mama nggak peduli karena ngaak tau harus gmn. ini hal diluar kontrol kita. menyakitkan memang, dan itu nggak gampang. tetapi kita nggak bisa membiarkan rasa sakit itu meracuni hati kita.Hidup ini mesti harus terus kita jalani. Kita mesti bepikir jernih, dan berusaha mengendalikannya. Meski kenyataanya nggak mudah. cepatnya terselesaikan dalam diri kita dulu, tergantung bagaimana respon kita."jelasku
"tetapi tetep sulitkan kak?" tanyanya
"Nggak ada yang instant, semua perlu harga dan usaha yang harus di bayar. Tetapi benerkan pemaparan kakak?" tanyaku
"iya sih, tapi gmn ya? itu susah banget kak?" di balik bertanya
"Kalau kita usaha sendiri ya mang susah. Tetapi kamu kan orang beragama punya Tuhan. Minta kemampuan dan kesanggupan dari Dia donk, pasti Dia memberikan kekuatan.bener nggak?"
"Iya sih,..."jawabnya
"Nah masalah pertama terselesaikan. Pikiran dan Hatimu sudah menyadarinya. Tinggal untuk hal2 yang lain itu diluar kendalumu kamu mesti banyak berdoa ma Tuhan and belajar untuk melakukan Firman Tuhan sekecil mungkin.Pasti Tuhan beri petunjuk. Biar orang tuamu menjadi bertobat melihat hidupmu."
"Iya aku coba..." jawabnya pelan.
"Join ma komunitas, kayak komsel misalnya. Lakukan aktifitas yang membangun motivasi dan hal2 positif dalam dirimu, biar bisa melakukan banyak hal u ngembanhgin potensi diri."
"Oke deh kak, tanks ya. Tetapi kalau aku lupa, trus droop lagi gmn?" tanyanya
"Ya coba diinget lagi, dicatet kalo perlu biar nggak lupa. Dan ada Tuhan yang bisa kamu mintain tolong kalu kamu nggak sanggup. oke"
"Oke deh" serunya riang.
Chien bergabung dengan sebuah komunitas anak muda yang membangun dirinya, aku harap begitu. soalnya kita berbeda gereja dan tempat, aku nggak bisa ngawasin.Kadang kita telepon2an and sms'an itu yg sering bisa kita lakuin. yah ternyata bunuh diri itu bukan jalan keluar kan? Masih banyak yang harus kita hadapi dan selesaikan di hidup ini,dan hidup ini kan mesti terus kita jalani toh. Yah share aja ma kalian yang mbaca, ini kisah gue. Semoga bisa jadi inspirasi. tanks dah mbaca. komennya dong. he...he..he
Tidak ada komentar:
Posting Komentar